JAKARTA – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) akan mengawal kegagalan 87 calon pekerja migran Indonesia (CPMI) yang hampir menjadi korban perdagangan manusia melalui Bandara Juanda Jawa Timur.
Tim Dinas Nakertras Provinsi Jatim dan tim kontak gabungan Bandara Imigrasi Juanda dan Bandara Juanda Dansatjaspam dijadwalkan akan memberangkatkan 87 pelamar Pekerja Migran Non Prosedural (CPMI) Indonesia yang akan melakukan perjalanan internasional melalui Bandara Juanda di Jawa Timur pada Sabtu, 29 Januari. Saya berhenti. , 2023.
“BP2MI akan mengawal proses hukum agar pelaku dihukum seberat-beratnya. Tidak ada toleransi terhadap tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Negara tidak boleh rugi,” kata Ketua BP2MI Benny Ramdani saat hadir . . . Kementerian Tenaga Kerja dan Imigrasi menggelar konferensi pers pada Sabtu, 29 Januari 2023 di Kantor Pelayanan dan Perlindungan Ketenagakerjaan (UPT P2TK) Jawa Timur.
Pada hari yang sama Sabtu pekan lalu, BP2MI Provinsi Jawa Timur juga menggerebek tempat penampungan liar milik CPMI di Tulungagung yang mengaku sebagai LPK, kata Beni.
BP2MI secara tidak resmi berhasil melakukan penggerebekan di rumah sakit jiwa yang dicurigai untuk mendiang ibu.
Di sana, tim mengamankan tiga anggotanya, CPMI Inisial NL (42) asal Banyuwangi, T (21) asal Kabupaten Donggala, dan P (27) asal Kabupaten Kairo, Papua, untuk diberangkatkan ke Malaysia.
Dalam pertemuan itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Imigrasi Jatim Hemawan Estu Bajiju menjelaskan, hingga 87 CPMI yang sebagian besar perempuan telah dipindahkan ke unit usaha Pemberdayaan Tenaga Kerja dan Perlindungan (UPT P2TK) Jatim. Dinas Tenaga Kerja dan Perhubungan Jawa, Pendulum Merisi, Kota Surabaya.
Hemawan mengatakan, keberangkatan ilegal CPMI tidak disertai dokumen yang sah.
“Nanti akan ditangani Polda Jatim. Setelah selesai operasi di sini, saya serahkan ke Polda. Mohon bukti-bukti seperti paspor, tiket, dll” kata Hemawan.