Jakarta – Beberapa direksi PT Bank Central Asia Tbk (BBK) sepakat membeli saham BBCA pada 22 Maret 2024. Tujuan pembelian saham BBCA adalah untuk investasi jangka panjang.
Direktur BCA Jahja Setiatmadja membeli 810.832 saham BBCA di harga Rp 10.107,56 per saham, mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Sabtu (23 Maret 2024). Nilai pembelian saham BBCA sekitar Rp 8,19 miliar. Usai membeli saham BBCA, Jahja Setiaatmadja kini memiliki 33.629.685 lembar saham BBCA, dari sebelumnya 32.818.853 lembar saham BBCA.
Selain itu, Direktur BCA John Kosasih membeli 226.215 saham BBCA dengan harga Rp 10.107,66 per saham. Ia menghabiskan dana sekitar Rp 2,28 miliar untuk membeli saham BBCA. Setelah membeli saham BBCA, John Kosasi kini memiliki 731.076 lembar saham BBCA, naik dari sebelumnya 504.861 lembar.
Selain itu, Direktur BCA Haryanto Tiara Budiman membeli 214.404 saham BBCA dengan harga Rp 10.107,66. Haryanto membeli saham BBCA sekitar Rp 2,16 miliar. Berdasarkan transaksi pembelian saham BBCA, Haryanto memiliki 776.099 lembar saham dari sebelumnya 561.695 lembar saham.
Selain itu, anggota BCA Tony Kusnadi membeli 181.699 saham BBCA dengan harga Rp 10.107,66 per saham. Ia membeli saham BBCA sekitar Rp 1,83 miliar. Setelah membeli saham BBCA, Tony kini memiliki 7.269.681 lembar saham BBCA, dari sebelumnya 7.087.982 lembar.
Direksi dan anggota komite BCA telah menyetujui pembelian saham BBCA untuk kepemilikan langsung dan investasi jangka panjang.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat 22 Maret 2024, harga saham BBCA turun 0,25% ke Rp 10.100 per saham. Saham BBCA turun 125 poin ke Rp 10.000 per saham. Harga saham BBCA mencapai level tertinggi Rp 10.125 dan terendah Rp 9.950 per saham. Jumlah transaksi sebanyak 17.867 dan volume perdagangan sebanyak 1.379.781 lembar saham. Nilai transaksinya Rp 1,4 triliun.
Sebelumnya diberitakan, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA akan membagikan dividen final sebesar Rp 227,50 per saham pada tahun buku 2023.
Sebelumnya, BCA membagikan dividen interim tahun 2023 sebesar Rp 42,50 per saham pada 20 Desember 2023. Oleh karena itu, perseroan membagikan total dividen sebesar Rp 270 per saham pada tahun 2023. Dividen tahun 2023 telah disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPST) yang diselenggarakan pada 14 Maret 2024. Demikian petikan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (19 Maret 2024).
Laporan keuangan per 31 Desember 2023 yang menjadi dasar pembagian dividen BCA, meliputi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada induk perusahaan sebesar Rp48,63 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp219,72 triliun, dan jumlah modal sebesar Rp242,53 triliun.
Berikut jadwal dividen BCA tahun buku 2023: Masa perdagangan saham-saham yang mempunyai hak dividen (dividen) berakhir:
-Pasar reguler dan pasar negosiasi pada tanggal 22 Maret 2024
– Pasar Uang, 26 Maret 2024
Dimulainya perdagangan saham tanpa hak dividen (tidak termasuk dividen)
-Pasar reguler dan pasar negosiasi pada tanggal 25 Maret 2024
– Pasar Uang, 27 Maret 2024
Catatan tanggal pemegang saham menerima dividen adalah 26 Maret 2024.
Tanggal dividen tunai adalah 4 April 2024.
Sebelumnya diberitakan, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui pembagian dividen sebesar Rp270 per saham dari laba tahun buku 2023 sebesar Rp48,6 triliun.
CEO BCA Jahja Setiatmadja menjelaskan dividen tahun buku 2023 meningkat 31,7% dibandingkan dividen tunai yang dibagikan pada tahun buku 2022. Dividen tunai tersebut termasuk dividen tunai interim sebesar Rp42,50 per saham untuk tahun buku 2023. Perseroan melakukan pembayaran kepada pemegang saham pada 20 Desember 2023.
Hal itu diungkapkan Jahja dalam keterangan resmi, Kamis (14 Maret 2024). “Dengan demikian, saldo utang Perseroan pada tanggal yang ditentukan oleh Direksi Perseroan adalah sebesar Rp 227,50 per saham.”
Selain itu, para pemegang saham dengan ini memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk membagikan dividen interim untuk tahun buku 2024, dengan persetujuan Direksi Perseroan, jika kondisi keuangan Perseroan memungkinkan dan mempertimbangkan hal-hal tersebut. Ketentuan dan Peraturan Hukum.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan nasabah dan pemerintah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan regulator lainnya, serta seluruh pemangku kepentingan atas dukungan yang tiada henti sehingga BCA dapat mencapai kinerja yang kuat di tahun 2023,” kata Jahja. .
Perseroan meyakini perekonomian Indonesia tetap kuat, stabil dan mempunyai kemampuan untuk terus tumbuh meskipun terdapat berbagai tantangan baik di tingkat global maupun regional. Hasil keputusan RUPST BCA hari ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk selalu memberikan nilai tambah berkelanjutan kepada pemegang sahamnya.
“Kami optimis dengan prospek usaha ke depan dan akan terus mendukung pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor seiring dengan langkah cerdas yang kami lakukan sepanjang tahun 2024,” kata Jahja.
Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan anak usahanya mengakhiri tahun 2023 dengan pertumbuhan kredit bruto sebesar 13,9% year-on-year, atau di atas rata-rata industri. Sejalan dengan peningkatan kredit, rasio pinjaman terhadap simpanan juga meningkat menjadi 70%, dibandingkan level terendah 62% selama pandemi.
Dari sisi profitabilitas, laba bersih BCA dan anak perusahaan meningkat 19,4% year-on-year menjadi Rp 48,6 triliun pada tahun 2023. Peningkatan ini didorong oleh perbaikan kualitas kredit, peningkatan volume transaksi dan pembiayaan, serta ekspansi bisnis. basis pelanggan.
Pendapatan bunga bersih (NII) BCA mencapai Rp 75,4 triliun pada tahun 2023, naik 17,5% year-on-year. Sementara itu, pendapatan non-bunga meningkat 5,5% year-on-year menjadi Rp 23,9 triliun sehingga menghasilkan total laba operasional sebesar Rp 99,3 triliun. Jumlah tersebut meningkat sebesar 14,4% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kami berterima kasih atas kepercayaan nasabah dan dukungan pemerintah serta otoritas yang memungkinkan BCA mengarungi tahun 2023 dengan kinerja yang kuat. Meskipun terdapat tantangan tekanan inflasi global dan meningkatnya ketegangan geopolitik, perekonomian lokal tetap tangguh.” ” PTBank Central Direktur Utama Asia Tbk, Jahja Setiatmadja, Kamis (25 Januari 2024): “Stabil”.
Ia menambahkan, sejalan dengan upaya BCA dalam mendukung pertumbuhan perekonomian negara, beberapa acara strategis akan diselenggarakan pada tahun 2023. Kegiatan tersebut meliputi dua pameran BCA, BCA UMKM Fest 2023 dan BCA Wealth Summit 2023.
“Upaya tersebut memberikan dampak positif terhadap kinerja perseroan yang terlihat dari peningkatan penyaluran kredit yang signifikan kepada usaha kecil menengah dan sektor konsumer per Desember 2023,” ujarnya.
Pertumbuhan volume kredit BCA meningkat dua kali lipat dalam tiga tahun terakhir. Per Desember 2023, kredit korporasi mencapai Rp368,7 triliun, naik 15,0% year-on-year, dan kredit perdagangan mencapai Rp126,8 triliun, naik 7,5% year-on-year. Setelah melampaui level Rp100 triliun pada Mei 2023, kredit kepada usaha kecil dan menengah terus meningkat hingga mencapai Rp107,9 triliun pada akhir tahun 2023, meningkat 16,0% dibandingkan tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan kredit usaha kecil dan menengah tertinggi terjadi pada sektor kredit komersial.
Didorong oleh kesuksesan BCA, jumlah pemesanan baru di KPR dan KKB masing-masing meningkat 2,3 kali dan 2,6 kali lipat dalam tiga tahun terakhir. Atas kinerja yang luar biasa tersebut, hingga Desember 2023, KPR mencatatkan Rp 121,8 triliun, naik 11,7% YoY, dan KKB mencatatkan Rp 56,9 triliun, naik 20,8% YoY.
Saldo pinjaman pribadi juga mencapai Rp 16,7 triliun, naik 21,7% year-on-year, dan total portofolio kredit konsumen mencapai Rp 198,8 triliun, naik 14,8% year-on-year.
Secara keseluruhan pitungtoto, kredit BCA mencapai Rp810,4 triliun, naik 13,9% year-on-year. Penyaluran kredit ke sektor berkelanjutan meningkat 10,6% year-on-year menjadi Rp 202,6 triliun per Desember 2023, melebihi target pertumbuhan 9% dan berkontribusi 24,8% terhadap keseluruhan portofolio pembiayaan Bank BCA.